Bahar Electronic

Alhamdulilah. Sudah lama sekali tidak membuat postingan blog, mudah-mudahan masih ada pembaca yang masih melestarikan blogger sebagai media referensi, solusi dan tips permasalahan seputar dunia elektronik, ditengah gempuran dan perkembangan zaman yang sudah mulai bergeser ke live video. Dan semakin banyak pula creator-creator media streaming yang lebih kreatif, sehingga dunia elektronik berkembang semakin maju dan pesat. Di posting kali ini saya masih tetap ingin memberikan informasi ringan yaitu skema pre amp mic 1 transistor polytron XBR. Jadi ini adalah salah satu rangkaian pre amp mic yang dipakai speaker polytron xbr. Terlihat sederhana dan hampir sama persis dengan rangkaian basic pre amp mic 1 transistor versi awal. Cuma berbeda di nilai komponen saja. Penasaran, simak lebih lanjut.  Ada banyak sekali versi rangkaian pre amp mic yang ada dipasaran, mulai dari sederhana sampai yang rumit dengan berbagai fitur tambahan. Dari yang menggunakan transistor dan ic op amp. Ya yang jelas

Alhamdulilah, masih diberikan kesehatan dan waktu untuk membuat postingan kembali. Next posting kali ini adalah cara mengetahui dan mengukur nilai potensiometer jika tulisannya hilang. Salah satu pertanyaan dari rekan kita di komentar blog yang kesulitan menentukan nilai atau ukuran potensio, disebabkan tulisan nilai atau angka pada bodi potensiometernya hilang. Sebenarnya sih ada dua tulisan pada bodi potensio untuk menentukan nilai dari potensio tersebut, yaitu di posisi depan bagian atas biasanya tertulis angka, tapi tulisannya ini bisa hilang dan tak terbaca. Yang kedua di bagian belakang bodi besi potensio. Model tulisannya ada yang langsung di embos di besinya sehingga bisa lebih awet terbaca, ada juga yang cuma tempelan stiker saja dan suatu saat bisa rusak atau lepas stikernya. Sehingga tidak diketahui berapa sebenarnya nilai atau ukuran dari potensiometer tersebut. Bagaimana cara mengetahui nilainya? Simak lebih lanjut.

Alhamdulillah, hari ini masih diberikan kesehatan dan waktu untuk bisa membuat postingan kembali. Next posting kali ini adalah skema power amplifier quasi PNP. Pada posting sebelumnya sudah saya bahas tentang power amplifier dengan sistem quasi NPN. Pada posting kali juga akan saya bahas skema power amplifier dengan sistem quasi PNP. Sebenarnya sama saja dengan sistem power amplifier quasi sebelumnya, yaitu dengan menggunakan transistor final yang sejenis NPN saja atau PNP saja. Hampir semua power kelas AB bisa dimodif menggunakan sistem quasi ini. Karena perubahan hanya ada pada bagian koneksi tr final dan tr driver. Untuk lebih jelasnya. Simak lebih lanjut.

Alhamdulilah, hari ini masih diberikan kesehatan dan waktu untuk bisa membuat postingan kembali. Setelah hampir dua bulan tidak bisa membuat postingan blog, dikarenakan perangkat komputer dan laptop mengalami kerusakan berbarengan. Jadi praktis kegiatan ngeblog jadi terhambat. Selain komputer yang rusak juga karena kesibukan ofline yang tidak bisa ditinggalkan. Next posting kali ini adalah skema power amplifier quasi NPN. Sebenarnya ini adalah lanjutan dari posting saya yang dahulu, juga pernah membahas tentang power quasi ini. Cuma kali ini akan saya fokuskan pada gambar skema dan rangkaian yang sederhana yang dapat dipraktekkan dengan mudah. Bagi yang belum tahu power quasi itu apa? Simak lebih lanjut.

Alhamdulilah. Next posting kali ini adalah menjawab pertanyaan dari salah satu rekan kita dikolom komentar, menanyakan tentang cara pasang tr final pada power namec. Karena tidak bisa menjawab lewat komentar, maka akan saya jawab lewat postingan terbaru ini. Power namec merupakan salah satu dari banyaknya macam driver power amplifier dipasaran yang menjadi pilihan untuk dibuat power sound system. Desainnya yang ringkas dan mungil membuat power namec ini terlihat sederhana dan simple untuk dirakit. Namun karena desain pcb dan pinout pada koneksi transistor tidak disertakan dengan tr final, maka ada beberapa rekan kita belum paham cara pasang tr final pada power namec ini. Karena pada pcb tidak ada tanda kaki B C E transistor final dan didesain untuk pemasangan tr final yang dirangkai diluar pcb. Tujuan sebenarnya untuk memudahkan pemasangan pada heatshink dan pengkabelannya. Bagi yang belum tahu cara pasang tr final pada power namec ini, simak lebih lanjut.

Alhamdulilah. Masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk membuat postingan kembali. Posting kali ini menjawab dari pertanyaan rekan lewat komentar blog yang menanyakan apa sih bedanya auto start dan soft start? Pertanyaan ini menggelitik saya untuk membuat postingan khusus mengenai topik ini. Karena masih banyak juga rekan-rekan yang belum paham perbedaan dari kedua alat tersebut. Di postingan ini saya jelaskan dari sistem kerja dari alat auto start dan soft start. Karena mempunyai fungsi yang sama, maka dari sistem kerja inilah kedua alat ini bisa dibedakan. Berikut adalah perbedaan dan cara kerja kedua alat ini. Simak lebih lanjut.

Alhamdulilah. Masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk membuat postingan kembali. Hampir 2 bulan lamanya tidak membuat postingan sama sekali. Bukannya tidak ada ide untuk di posting, tapi karena kesibukan di dunia nyata yang tidak bisa ditinggalkan. Karena banyaknya draft postingan yang belum selesai digarap, akhirnya berdampak molornya jadwal postingan blog sampai berminggu-minggu. Karena jarang posting, dikiranya blog ini sudah tidak aktif he..he.. Oke, next posting kali ini adalah menjawab dari pertanyaan salah satu rekan kita di komentar blog yang kebingungan cara menyambung driver power blazer X8 800W mono. Karena penempatan pin koneksi kabelnya di pcb kurang jelas bagi orang awam yang baru merakit. Beda kalau kita ngrakit power OCL 150W, semua mungkin sudah banyak yang bisa merakitnya, karena jalurnya jelas. Nah untuk membantu rekan yang lain untuk merakit power blazer X8 800W ini, mungkin akan lebih baik jika diberikan gambar cara penyambungan power blazer X8 800w itu gima