IC Op Amp Sebagai Penguat Buffer Audio
Op-amp
adalah singkatan dari operational amplifier. Op-amp adalah salah satu jenis
penguat elektronika yang memiliki faktor penguatan yang sangat besar dengan dua
masukan input dan satu keluaran output. Berbentuk sirkuit terpadu yang sangat
efisien dan serba guna. Merupakan pengembangan dari transistor.
Banyak
sekali penggunaan ic ini, tapi saya fokuskan untuk penguat audio saja. Yang
mana kehadiran penguat op-amp ini sangat berguna sekali sebagai penguat power
amplifier apapun jenisnya. Berbagai macam ic op-amp juga tersedia dengan
berbagai macam karakternya yang membuat para penggila audio semakin penasaran
untuk mencobanya.
Tidak bisa
dipungkiri setiap audio amplifier apapun jenisnya mulai dari kelas low end
sampai high end tidak lepas dari penggunaan penguat ini. Penguat disini
bertujuan untuk meningkatkan sinyal audio yang masuk sebelum dimasukkan ke
input power amplifier. Para penggemar audio
kelas atas atau lebih dikenal Audiophile juga menerapkan teknik ini untuk
memperkuat sinyal input atau yang biasa disebut pre-amp.
Disini saya
tidak menjelaskan secara terperinci dan detail penggunaan ic op-amp tapi lebih
kepada penggunaannya atau prakteknya secara sederhana. Rangkaian penguat op-amp
dibagi menjadi dua jenis rangkaian yaitu rangkaian op-amp inverting dan op-amp
non inverting.
Kenapa
hanya dua rangkaian? Karena dua rangkaian ini yang paling sering digunakan
sebagai rangkaian penguat amplifier. Mari kita lihat perbedaan dari kedua jenis
rangkaian ini dan kita bisa melakukan percobaan kecil-kecilan untuk mengetahui
mana diantara kedua jenis rangkaian ini yang hasilnya lebih baik. Tentu saja
sesuai dengan selera anda.
Penguat Op-Amp
inverting
Adalah
rangkaian penguat pembalik yang tegangan keluarannya berbanding terbalik dengan
tegangan masuknya. Sinyal masuk op-amp inverting melalui input inverting dan
menghasilkan keluaran dengan sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase
tegangan masukan. Besarnya penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang
dirumuskan sebagai berikut :
Vout =
-(Rf/Rin)Vin
Penguat Op-Amp
non-inverting
Adalah
rangkaian penguat non-pembalik yang menghasilkan tegangan keluaran sebanding
dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk op-amp non-inverting melalui input
non-inverting dan menghasilkan keluaran dengan sudut fase sama dengan sudut
fase tegangan input. Besarnya penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain)
yang dirumuskan sebagai berikut :
Vout = Vin
{ (R1+R2)/R1 }
Atau
Vout = Vin
{ 1+(R2/R1) }
maksudy dari rangkaiany gmn itu mas nilai R n pakai ic tipe apa...krn sy blm ngerti...
ReplyDeleteYa mas. Nanti akan saya lengkapi untuk nilai R dan contoh rangkaiannya.
Deleteok mas,sy tunggu update y,kl dikasih ic penguat suaray tambah banter atau bass y tambah nendang gitu mas,hee.hee..n perbedaay gmn kl sebelum power dikasih atau tidak?terhadap inputy.
ReplyDeleteYa yang namanya penguat, ya cuma tambah keras saja mas suaranya. Gak pengaruh ke nada bass dan treble.
DeleteCuma karena input dikuatkan, maka seolah-olah bass dan treble bertambah. Padahal cuma penguatan suara saja.
Perbedaan suara akan terdengar lebih keras mas. Cuma biasanya juga juga bisa jadi over mas he..he..
ok...yg penting dites dulu mas sblum dishare n kmponeny trs cra pasangy biar jelas...
ReplyDeleteSiap mas.. Terima kasih atas sarannya. Kalau masalah tes rangkaian sudah sering mas. Tinggal upload saja. Cuma kadang ada postingan yang keburu harus diposting, jadi gak sempat buat posting rangkaiannya. Kedepannya akan saya lengkapi mas. Terima kasih.
DeleteAssalamualaikum, Mas Bahar ngapunten tanya bagaimana caa menambah potensio middle pada tone control. Asli di kit nya hanya bass dan treble saja. Matursuwun. Wassalamualaikum.
ReplyDeleteAssalamualaikum, ngapunten Mas bahar tanya bagaimana cara nambah potenso nada middle pada tone control. Matursuwun Wassalamuallaikum.
ReplyDeleteWaalaikumsalam. Kan sudah pernah saya jelaskan dulu pak, anda bisa meniru sistem TC yang ada midlenya. Tinggal tambah Resistor, milar, potensio. Untuk setting frekuensi midlenya, jika kurang pas, anda bisa rubah nilai milarnya lebih besar atau lebih kecil.
DeleteJika nilai milar lebih besar, maka frekunensi mid akan lebih rendah, atau lebih Low.
Jika nilai milar lebih kecil, maka frekuensi mid akan lebih tinggi atau lebih High.
Untuk caranya gak bisa saya jelaskan disini pak. Cukup anda tiru saja TC yang middlenya. Nanti anda juga akan paham caranya.
Nggih mas Bahar matursuwun share ilmunya. Salam sukses audiolovers.
ReplyDeleteSaya tunggu kabar updatnya mas ... Biar tahu kalo ada update dari mas bahar gmn caranya ??? Terimakasih
ReplyDeleteYa mas. Terima kasih sudah ingatkan saya he..he.. Kadang sampai lupa gak di update.
DeleteSlamat sore mas bahar,gimana bentuk buffer itu ya mas n saya baru dikasi tau tp gak tau bentuk buffer mas,trims sebelumnya mas
ReplyDeleteBuffer itu penyangga, penguat, atau pendorong. Ya gak ada bentuknya mas, itu adalah istilah dalam penguat op amp.
DeleteContoh buffer dapat Anda temukan pada rangkaian master mixer. Atau pada rangkaian mixer itu sendiri.
Saya punya power amplifier ic tda2050 stereo. Saya tambah buffer ic ne5532 Ki kok ga ada perbedaan suara ya, baik keras atau tidaknya maupun kualitas suara yg dihasilkan. Apa perlu harus pake speaker high fidelity..krn saya cuma pake spk ACR 660 woofer.
ReplyDeleteFYI ini amplifier rakitan terbaru saya lho mas..yg sebelumnya amplifier yg sudah saya rakit yaitu pake ic la4440 dan power amplifier 60 watt transistor tip31 quasi...klo mas Bahar masih ingat hehe
Alhamdulillah atas rekomendasi dan bimbingan mas Bahar juga.. bisa amplifier tsb. Untuk next ingin coba amplifier yg katanya disebut Gainclone yg pake ic lm1875
Mohon maaf baru bisa balas.
DeleteDilihat dulu sistem buffernya seperti apa? Menggunakan sistem inverting atau non inverting? Menggunakan penguatan berapa kali?
Kalau yang ditanya keras atau tidaknya suara, berarti masalah di penguatan gainnya. Bisa saja menggunakan penguatan 1:1. Artinya penguatan sama dengan input. Jadi gain suara input akan sama dengan output.
Kalau masalah fidelity, berarti masalah detail suara. Jika sudah berhubungan dengan detail suara, maka semua komponen baik resistor, kapasitor, dll harus diperhatikan. Tidak hanya sekedar mengganti ic saja. Kapasitor milar atau elco harus menggunakan jenis yang bagus, bukan yang biasa. Kemudian resistor juga menggunakan jenis metal film. Baru akan terasa bedanya. Jika fidelity, maka semua frekuensi harus bisa direspon oleh speaker. Maka harus ada speaker bass, middle, treble. Tidak bisa mengandalkan hanya satu speaker saja ACR 660 saja. Harus juga didukung dengan speaker middle dan tweater untuk respon nada middle dan highnya. Barulah bisa terlihat jelas karakter suaranya. Kalau hanya satu speaker gak bisa mas.
LA4440 dan power 60w dari segi HiFi, maka power TDA2050 lebih Hifi. Hampir seluruh nada bisa direspon dengan baik pakai ic TDA2050. Kalau LM1875 hampir sama dengan ic TDA2050. Bahkan ic TDA2050 bisa diganti langsung pakai ic LM1875, tanpa harus merubah komponen.
Sepertinya skema buffer yang saya buat hanya menggunakan metode 1:1 atau penguatan 1X mas.
ReplyDeleteYa berarti perubahan suara tidak begitu kelihatan. Hampir sama dengan input. Kalau masalah kualitas suara atau fidelity, maka harus didukung dengan power dan speaker yang bisa merespon seluruh frekuensi anda yang dihasilkan penguat buffer tersebut.
DeleteJika power amplifier dan speaker bisa merespon seluruh frekuensi nada, maka perbedaan akan terlihat. Khususnya di frekuensi high dan lownya. Akan terasa perbedaannya.