Mesin Cina Tegangan B+ Melonjak
Lagi dapat garapan tv sharp 21" yang jeroannya sudah diganti sama mesin cina. Awalnya problem mati. Setelah semua dicek ketemu tr horisontal short. Setelah diganti baru di test lah kok ic vertikal ikut jebol juga. Waduh apanya lagi nih?
Setelah sedikit puyeng kepala istirahat sejenak sambil minum teh hangat bikinan istri enak tenan. Waktunya beraksi lagi he..he.. Akhirnya saya lepas semua beban tr horisontal juga ic vertikal LA78040 yang sudah jebol. Untuk mengecek tegangan b+ normal apa gak? Setelah saya test sekejap terlihat tegangan pada avometer melonjak naik hampir tak terhingga. Wuihh gila pantesan ic vertikal sampai pecah lah wong tegangannya gak karuan gedenya.
Setelah sedikit puyeng kepala istirahat sejenak sambil minum teh hangat bikinan istri enak tenan. Waktunya beraksi lagi he..he.. Akhirnya saya lepas semua beban tr horisontal juga ic vertikal LA78040 yang sudah jebol. Untuk mengecek tegangan b+ normal apa gak? Setelah saya test sekejap terlihat tegangan pada avometer melonjak naik hampir tak terhingga. Wuihh gila pantesan ic vertikal sampai pecah lah wong tegangannya gak karuan gedenya.
Berikut ini analisa bila ketemu kerusakan tegangan b+ power supply melonjak naik yang bisa anda cek satu persatu.
Shortkan langsung ke ground kolektor Tr V553. Jika tegangan B+ drops artinya
problem pada bagian sekunder. Jika tegangan B+ tetap tidak berubah berarti problem ada pada bagian primer atau photo-coupler.
Prinsip dasar yang perlu dipahami cara kerja Regulator adalah :
Umpan balik dari tegangan B+ ke bagian primer regulator digunakan untuk mengatur tegangan naik-turun B + melaui photo-coupler. Besarnya arus yang melalui diode-photocoupler akan menyebabkan perubahan nilai resistansi transistor-photocoupler.
Jika ARUS yang mengalir melalui diode-photocoupler NAIK, maka tegangan B+ akan TURUN. Sebaliknya jika ARUS yang mengalir TURUN maka tegangan B+ akan NAIK. Bahkan mungkin dapat menyebabkan Tr Power reg jebol.
Contoh-contoh kerusakan :
Misalnya jika R555 47k nilai molor. Arus diode photo-coupler mengalir dari B+ melalui diode-photo-coupler Tr V553. Karena R555 molor, maka arus yang melalui diode-photocoupler akan ikut turun, dan akibatnya tegangan b+akan melonjak naik.
Jika diode zener VD561 short. Akibatnya arus yang melalui diode photocoupler – Tr VD553 akan naik. Akibatnya tegangan B+ akan turun.
Jika Photo-coupler rusak. Akibatnya tidak ada umpan balik ke bagian primer, akibatnya tegangan B+ akan melonjak sangat tinggi tak terhingga dan tr Power bisa jebol.
Jika R552 nilai molor. Akan menyebabkan tegangan basis Tr V553 turun, akibatnya arus yang melalui kolektor Tr V553 maupun diode-photocoupler akan turun. Maka tegangan B+ akan melonjak naik.
Jika R553 nilai molor. Akan menyebabkan tegangan pada basis Tr V553 naik, akibatnya arus yang melalui kolektor Tr V553 naik. Dan tegangan B+ akan drops.
Dari semua percobaan diatas. Hasilnya tetap tegangan pada mesin cina garapan saya ini tetap melonjak naik tak terhingga. Akhirnya jurus pamungkas terpaksa saya gunakan. Saya coba lepas dan test satu persatu komponen yang berhubungan dengan diode optocopler PC817. Baik resistor maupun transistor.
Cek semua resistor pembatas tegangan b+ 115v tidak ada yang putus R555, R554, R552. Transistor V553 C1815 normal. Cek transistor V511 A1015 ternyata putus. Coba ganti tr A1015 baru. Test tegangan b+ sudah normal kembali 115v. Jadi penyebab tegangan b+ naik disebabkan tr V511 A1015 putus. Setelah semua beban dipasang sudah bisa menyala normal kembali.
Shortkan langsung ke ground kolektor Tr V553. Jika tegangan B+ drops artinya
problem pada bagian sekunder. Jika tegangan B+ tetap tidak berubah berarti problem ada pada bagian primer atau photo-coupler.
Prinsip dasar yang perlu dipahami cara kerja Regulator adalah :
Umpan balik dari tegangan B+ ke bagian primer regulator digunakan untuk mengatur tegangan naik-turun B + melaui photo-coupler. Besarnya arus yang melalui diode-photocoupler akan menyebabkan perubahan nilai resistansi transistor-photocoupler.
Jika ARUS yang mengalir melalui diode-photocoupler NAIK, maka tegangan B+ akan TURUN. Sebaliknya jika ARUS yang mengalir TURUN maka tegangan B+ akan NAIK. Bahkan mungkin dapat menyebabkan Tr Power reg jebol.
Contoh-contoh kerusakan :
Misalnya jika R555 47k nilai molor. Arus diode photo-coupler mengalir dari B+ melalui diode-photo-coupler Tr V553. Karena R555 molor, maka arus yang melalui diode-photocoupler akan ikut turun, dan akibatnya tegangan b+akan melonjak naik.
Jika diode zener VD561 short. Akibatnya arus yang melalui diode photocoupler – Tr VD553 akan naik. Akibatnya tegangan B+ akan turun.
Jika Photo-coupler rusak. Akibatnya tidak ada umpan balik ke bagian primer, akibatnya tegangan B+ akan melonjak sangat tinggi tak terhingga dan tr Power bisa jebol.
Jika R552 nilai molor. Akan menyebabkan tegangan basis Tr V553 turun, akibatnya arus yang melalui kolektor Tr V553 maupun diode-photocoupler akan turun. Maka tegangan B+ akan melonjak naik.
Jika R553 nilai molor. Akan menyebabkan tegangan pada basis Tr V553 naik, akibatnya arus yang melalui kolektor Tr V553 naik. Dan tegangan B+ akan drops.
Dari semua percobaan diatas. Hasilnya tetap tegangan pada mesin cina garapan saya ini tetap melonjak naik tak terhingga. Akhirnya jurus pamungkas terpaksa saya gunakan. Saya coba lepas dan test satu persatu komponen yang berhubungan dengan diode optocopler PC817. Baik resistor maupun transistor.
Cek semua resistor pembatas tegangan b+ 115v tidak ada yang putus R555, R554, R552. Transistor V553 C1815 normal. Cek transistor V511 A1015 ternyata putus. Coba ganti tr A1015 baru. Test tegangan b+ sudah normal kembali 115v. Jadi penyebab tegangan b+ naik disebabkan tr V511 A1015 putus. Setelah semua beban dipasang sudah bisa menyala normal kembali.
nilai r 552 nya brapa gan
ReplyDeleteNilai Resistor R552 adalah 100K mas.
DeleteSip pokknya
ReplyDeleteSebutkan nilai resistornya secara langsung, karena kalau menyebutkan hanya r2 r3 r4 setiap mesin belum tentu sama, dan tolong gunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar agar para pemula seperti saya tidak bingung... seperti resistor yang nilainya MOLOR, apa itu???
ReplyDeleteMaklum mas, sesama teknisi kadang menggunakan istilah yang campur aduk he..he..Resistor pada tiap mesin itu pasti tidak sama mas, tapi intinya adalah fungsi daripada resistor itu dan posisi dimana komponen itu rusak, itu yang penting menurut saya. Karena saya sendiri juga kadang tidak mungkin mengingat satu persatu komponen didalam mesin tv tersebut, karena tidak ada yg sama, tapi fungsi dan posisi bagiannya sama. Jadi mohon maaf kalau penjelasan saya diatas kurang jelas dan detail, karena keterbatasan kemampuan saya. Untuk nilai resistor MOLOR adalah Resistor yang nilai resistansinya sudah tidak sesuai lagi dengan nilai resistansi aslinya. Misal R 100K, jika Resistor ini molor, maka jika ditest menggunakan avometer, hasilnya tidak lagi 100K, bisa diatasnya atau dibawahnya, tapi yang sering Resistor molor nilai resistansinya membesar. Semoga dapat dipahami
DeleteMas kasi gambar lah di mna letak komponen nya.. Maklum pemula.. Tq
ReplyDeleteMaaf mas, gak ada gambarnya, soalnya jarang saya dokumentasikan kerjaan saya, lagi males he..he.. Jadi yang ingat nilai komponennya saja dan letak kerusakannya.
DeleteBagian sekunder itu yg mna??????????????
ReplyDeleteBagian sekunder regulator, dapat kita urut dan cek. Sisi trafo regulator yang menuju elco 160v setelah melewati diode. Jadi biasanya sisi sekunder trafo regulator banyak diode dan elco berjejer. Paling gampang kita urut saja jalur tegangan b+ flyback, pasti menuju sekunder regulator.
Delete