Power Supply Simetris Dual Bridge Power Amplifier

Next posting kali ini adalah membuat power supply simetris dual bridge untuk power amplifier. beberapa waktu lalu juga sudah saya posting berbagai macam dan model skema power supply simetris, mulai dari yang biasa sampai yang pakai 2 kiprok. Nah kali  ini ada skema satu lagi power supply power amplifier dual bridge. Mungkin ada yang bertanya, ini kan sama dengan skema yang kemarin yang pakai dua kiprok? Jawabnya beda. Apa bedanya, simak lebih lanjut ya.

Memang benar kemarin sudah saya posting power supply simetris dua kiprok, tapi beda dengan yang saya posting kali ini. Kemarin cara kerjanya hanya dengan mendobel output tegangan agar terpisah untuk power stereo, tapi tetap menggunakan 1 trafo. Jadi satu supply untuk power R dan satu supply lagi untuk power L secara terpisah. Kali ini beda, yaitu dengan membuat power supply simetris dua kiprok, tapi yang dipisah adalah tegangan plus dan minusnya. Maksudnya adalah kita searahkan dulu secara penuh kedua supply plus minusnya, kemudian baru digabung untuk mendapatkan CT atau groundnya. Selama ini CT dikonek langsung dengan CT trafo, kali ini tidak, CT diambil dari gabungan supply plus minus yang sudah disearahkan terlebih dahulu. Menurut saya dengan cara ini akan mendapatkan supply yang benar-benar bersih dan full power, karena tegangan AC trafo sudah disearahkan secara penuh menggunakan dua kiprok.

Yah ini sebagai alternatif saja dalam membuat power supply power amplifier, biar ada bedanya he..he.. Jadi lebih bagus dong. Yang jelas rangkaian power supply simetris dual bridge ini menurut saya adalah yang terbaik dan paling bagus hasil tegangannya dibanding dengan rangkaian power simetris biasanya, karena menerapkan sistem bridge pada kedua supply plus minusnya secara terpisah. Dan pernah saya baca di website luar negeri, rangkaian dual bride ini dipakai untuk supply Solid State Power Amplifier dan merupakan versi paling baik diantara rangkaian yang lainnya. Kalau boleh saya bilang ini adalah versi paling mentok he..he..

Yah sudahlah itu menurut saya he..he.., kita lanjut ke skemanya, yuk.


Nah sudah lihatkan skemanya. Ada dua kiprok yang secara terpisah mensearahkan antara supply plus dan minusnya, baru digabung pada out elconya untuk mendapatkan CTnya. Jadi kali ini CT power tidak terkonek ke CT trafo, jadi hasil tegangan lebih bersih dari tegangan AC trafo. Terus ada tambahan milar 100nf atau milar 104 pada jalur AC trafo adalah untuk menapis tegangan AC lebih baik, kemudian ditambahkan milar 104 lagi pada jalur output tegangan juga berfungsi meredam ripple yang kadang lolos dari elco, sehingga output lebih stabil dan rata. Dengan adanya banyak variasi model power supply simetris untuk power amplifier, maka semakin banyak pula pilihan kita untuk membuatnya. Dan kita jadi lebih tahu, ternyata rangkaian power supply simetris tidak hanya satu, seperti yang biasa kita rangkai pada power amplifier kita, tapi banyak macamnya he..he..

UPDATE !!!
Banyak sekali komplain masuk lewat koment blog dan g+, menanyakan bahwa rangkaian diatas jika dipakai terjadi konslet pada trafo. Setelah saya lakukan uji coba sendiri dilapangan memang terjadi konslet pada trafo. Jadi mohon maaf atas kesalahan gambar skema koneksi diatas yang dapat menyebabkan kerusakan pada trafo karena konslet atau terjadi short. Sudah saya kasih warning atau peringatan di kolom komentar, agar jangan pakai dulu rangkaian diatas sebelum saya lakukan uji coba dulu agar rangkaian diatas dapat digunakan normal dan tidak menyebabkan konslet atau short. Tapi karena kesempatan untuk melakukan uji coba rangkaian terbatas, sehingga waktu untuk update atau revisi gambar skema rangkaian diatas jadi terhambat dan molor he..he...Tapi tenang sudah ada kok gambar update atau revisi diatas dan sudah saya lakukan uji coba agar bisa dipakai dan normal, tentu saja tidak pakai konslet lagi ya he..he.. Simak lebih lanjut.

Kesalahan mendasar yang menyebabkan terjadinya konslet atau short pada rangkaian diatas adalah tergabungnya titik CT pada kedua diode bridge. Beberapa waktu yang lalu lewat koment blog dan g+ ada salah seorang rekan memberi saran agar titik lilitan CT dipisah. Pada saat itu saya belum sempat melakukan uji coba apakah dengan cara memisah titik CT trafo bisa menghilangkan konslet? Karena belum saya coba, maka belum saya kasih kepastian bahwa cara tersebut bisa menghilangkan konslet. Tapi sudah saya beri keterangan bahwa itu mungkin bisa jadi salah satu alternatif cara untuk menghindari konslet. Ternyata ada juga beberapa rekan yang lain yang sudah mencoba cara dengan memisah titik CT ini, tapi hasilnya tetap konslet. Akhirnya saya pun jadi penasaran kenapa kok masih tetap konslet setelah dilakukan pemisahan titik CT nya. Apakah ada kesalahan dalam melakukan uji coba? Saya belum tahu. 

Untuk menjawab semua pertanyaan diatas tentang konsletnya gambar skema diatas dan juga cara memisah titik CT, kenapa kok masih saja terjadi konslet, akhirnya saya lakukan uji coba sendiri he..he.. Mohon maaf telat uji cobanya he..he.. Berikut penjelasan singkat tentang mengapa terjadi konslet pada gambar skema diatas. 

Tergabungnya titik lilitan CT trafo, yang mana jika diaplikasikan pada dual atau double bridge rectifier akan terjadi konslet. Lilitan CT ini pada dasarnya memang tergabung, jika digunakan untuk rangkaian power supply simetris biasa tidak akan terjadi konslet. Tapi jika dipakai untuk double bridge rectifier pada rangkaian diatas akan langsung short. Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata solusi yang tepat dan benar adalah dengan cara memisah titik lilitan CT pada trafo tersebut. Jika lilitan CT sudah dipisah, maka tidak akan terjadi konslet lagi jika dirangkai dengan sistem double bridge rectifier diatas. Jadi caranya adalah dengan memutus lilitan pada titik CT trafo, kemudian setelah dipisah, maka titik CT akan jadi 2. Nah jika CT sudah terpisah, maka rangkaian diatas sudah bisa bekerja normal dan tidak konslet lagi. Update dan revisi posting ini sekaligus membenarkan dan memberikan solusi agar rangkaian diatas dapat dipakai dan tidak konslet lagi. Dan juga membenarkan pernyataan rekan yang telah atau sudah melakukan uji coba dengan cara memisah lilitan CT, tapi hasilnya tetap terjadi konslet. Saya jawab, bahwa solusi yang benar adalah supaya tidak terjadi konslet, maka titik lilitan CT trafo harus dipisah dan sudah saya lakukan uji coba dan hasilnya memang benar sudah tidak konslet lagi. Sebelum melangkah ke gambar revisi skema diatas, mari kita pahami dulu penjelasan dan gambar di bawah ini agar anda tidak bingung yang dimaksud titik lilitan CT dipisah itu yang bagimana?


Silahkan lihat gambar diatas, terlihat ada dua gambar sebelah kiri adalah gambar koneksi asli pada trafo CT (lilitan CT belum dipisah)  dan sebelah kanan adalah gambar lilitan trafo CT yang sudah dipisah. Jadi setelah CT dipisah, maka akan ada dua output voltase yaitu V1 dan V2. Nah output V1 dan V2 inilah yang akan kita rangkai dual bridge pada gambar skema diatas. Dimana titik perubahannya? Berikut gambar update dan revisi dari gambar skema pertama di posting ini. Yang jelas sudah tidak konslet lagi ya he..he..


Nah sudah bisa dilihat gambar revisinya he..he.. Setalah sekian lama ngumpet gak muncul-muncul gambar revsinya. Maklum belum sempat uji coba. Tapi tenang gambar rangkaian diatas sudah saya lakukan uji coba dan hasilnya sudah benar tidak konslet lagi. Titik perbedaannya ada di CTnya, yang mana pada gambar skema kedua ini titik lilitan CT sudah dipisah dan jalur diode bridgenya sudah dipisah pula. Untuk rangkaian elco dan yang lain, tetap sama, cuma saya rubah tata letak posisi gambar skemanya saja, pada bagian diode bridgenya. Supaya lebih jelas dan tidak membingungkan. Nah jika sudah anda rangkai seperti gambar diatas, dijamin sudah tidak akan konslet lagi. 

Bagimana cara memisah titik lilitan CT pada trafonya? Berikut ada gambar hasil jepretan pada saat saya lakukan uji coba. 


Anda bisa lihat gambar diatas. Untuk memisah titik lilitan CT pada trafo CT adalah dengan cara mengupas sedikit kertas diarea pin CT, agar bisa terlihat titik solder lilitan CTnya. Setelah terlihat titik soldernya, kemudian bersihkan timah solder pada lilitan tembaga yang menempel pada pin CT trafo. Setelah timah solder dibersihkan, maka lilitan CT trafo akan terlepas dari pin trafo. Nah jika lilitan sudah terlepas, silahkan dipotong pada titik itu, akhirnya akan ada dua lilitan CT. Tapi ada juga trafo yang lilitan CTnya sudah terpotong, dalam hal ini kita cukup tinggal memisahkannya saja. Kemudian tandai mana ujung lilitan V1 dan V2. Jangan sampai terbalik ya he..he.. Pada gambar saya diatas sudah saya beri tanda dua lingkaran merah untuk V1 dan V2. Kemudian sudah saya rangkai juga seperti pada gambar kedua skema diatas yang sudah saya revisi. Dan sudah saya tandai pula negatif, CT, positifnya. Dibawah ini juga akan saya lampirkan dua foto hasil pengujian saya pada rangkaian diatas.

Gambar uji coba pengukuran tegangan pada titik CT dan negatif.


Pada gambar diatas terlihat tegangan keluar normal pakai avometer pada titik CT dan negatif. Menunjukkan rangkaian ini sudah bekerja normal dan tidak konslet.

Gambar uji coba pengukuran tegangan pada titik CT dan positif.


Sudah saya lakukan pula pengecekan tegangan pada titik CT dan positif menggunakan avometer dan hasilnya tegangan keluar normal sama dan seimbang. Menunjukkan rangkaian ini sudah normal dan tidak konslet. Siap diuji coba pakai power he..he..

Lengkap sudah update dan revisi pada posting saya ini cara membuat power supply simetris dual bridge atau double rectifier dengan hasil yang memuaskan dan sudah bisa dipakai untuk supply tegangan power amplifier anda, sebagai alternatif rangkaian power supply simetris pada umumnya. Jika ingin membuat rangkaian power supply simetris yang berbeda seperti pada umumnya, anda bisa mencoba rangkaian ini. Yang jelas anda tidak perlu takut lagi terjadi konslet pada trafo anda, karena sudah ada gambar skema revisinya he..he.. Semoga bermanfaat.

Comments

  1. Sore mas Bahar,mau nanya nih? KL Elko dengan merk dan ukuran beda bisa GK diparalel untuk PSU, JD sudah ada Elko 4 ukuran 10.000/80v, trs KL ditambah 2 Elko lagi ukuran 22.000/100v dan jg merk nya beda, mohon penjelasannya mas,suwun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mas, gak masalah. Karena elco yang akan anda tambahkan punya ukuran voltase yang lebih besar, maka boleh diparalel, minimal volt elco sama, kalau diatasnya malah lebih bagus. Yang gak boleh adalah memparalel elco dengan volt elco yang lebih kecil.

      Delete
    2. Mas bahar saya ada kendala dlam mmbuat aplikasinya da ga tau salahnya dimna tapi saat saya buat skmanya traffo jd terbakar pdahal uda saya cek sblum saya konek k pln jala2

      Delete
    3. Ya mohon maaf mas. Sudah saya dikolom komentar. Untuk sementara jangan digunakan dulu skema diatas mas. Tunggu gambar revisi dari saya.

      Saran tolong baca komentar dulu sebelum mencoba rangkaian diatas. Agar tidak terjadi kerusakan.

      Delete
    4. Gambar sudah saya update revisi gambar skemanya. Silahkan lihat kembali di posting ini.

      Delete
  2. Ok terimakasih mas Bahar atas jawabannya

    ReplyDelete
  3. Mas bahar salam kenal mau tanya.. Sya mau buat power dengan watt menengah.. Saya mau pakek power blazer.. Tapi travo saya toroid dengan minimal daya 55vct..apa gk kebesran mas.. Klo kebesaran ada nggak cara nurunin tegangan travo.. Soalnya udah terlanjur beli... Mohon solusinya... Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tegangan 55vct masih masuk mas. Gak masalah, cuma memang masuk dalam range tegangan tinggi. Jika di DC kan 55vac x 1,414 = 77VDC. Masuk dalam maksimal tegangan tr sanken masih mampu. Jadi, trafo pakai saja gak masalah, asalkan tr final pakai sanken, jangan yang lain.

      Delete
  4. Maksih mas jadi legaa... Tapi kemari saya coba pakek power 400w 3tingkat sanken jadi panas.. Apa pengaruh dari driver tidak memadai?makanya rencananya mau tak ganti driver dengan blazer..trima kasih sebelumnya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu normal mas. Karena pakai tegangan 55vct dari trafo. Maka perlu heatsink/pendingin yang memadai untuk tr finalnya. Kalau bisa tambahkan kipas atau fan untuk membantu mendinginkan tr finalnya.

      Delete
  5. mas bahar mawu tanya klo psu sprti postingan diatas itu lebih bersih ya mas daripada yang biasa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya gak nyaranin pakai itu mas. Tapi dari yang pernah saya baca di blog luar negeri, bahwa rangkaian diatas merupakan versi yang paling bagus untuk PA, dibanding rangkaian biasanya. Kalau masalah lebih bersih, menurut saya tidak terlalu beda hasilnya dengan yang biasa. Jadi rangkaian diatas adalah alternatif saja mas, untuk rangkaian PA yang lebih bagus dari biasanya, kalau mau coba ya monggo he..he..Biar tahu perbedaannya.

      Delete
  6. kang bahar,saya mau tanya,gimana menurut akang jika rangkaian diatas digunakan untuk stereo(2 mono beda driver)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya gak masalah mas. Cuma lebih cocok pakai yang ini.
      Karena beda driver.
      http://bahar-electronic.blogspot.co.id/2017/02/skema-power-supply-simetris-2-kiprok.html?m=1

      Delete
  7. kalau untuk ukuran diodanya gimana kang?trafo yang saya gunakan sekarang 5a bell,elco 68000uf 50v dan 2 driver mono 150watt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa pakai diode 4x6Amper atau pakai diode kiprok 10A.

      Delete
  8. oke,terimakasih kang pencerahanya

    ReplyDelete
  9. maaf kang klau agak lari dari topik.kang aku punya travo 10A kecil 32 ct,jika pake power bell sx 200 tr nya diganti,3xA733(2N5401),D400(MJE340)BD139/140(TIP31C,32C) TIP3055/2955(sanken 2SA1216/2SC2922 4SET) tahan gak ya kang speakernya acr fabulous 8" 250 w + (2x100w diparalel) psu dioda kiprok 35A elco 4x10.000 uf/80v...? ,apa ada komponen yg perlu diganti...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah mantap itu mas. Tapi menurut saya tr finalnya kebanyakan mas, cukup 2 set saja. Tapi kalau sudah punya 4 set, ya gak apa-apa dipakai semuanya. Trafo 10A masih mampu. Speaker masih tahan, cuma jangan terlalu kenceng nyetelnya he..he..

      Delete
  10. mas gmna kbarnya bertemu lgi hehe

    mas gbr diodanya itu tlong dgnti dgn kiprok beserta terminalnya
    biar yg pmula sperti saya lbih jlas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabar baik mas. Kalau ada waktu akan saya sertakan gambarnya.

      Delete
  11. Siang kang....! oh ya kang,gimana koneksi tone control parametic C40 + kit mp3/mp4 player ke in power ocl bell stereo...? apa pake dua potensio yg pake off...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tinggal konek saja mp3 ke in parametrik, kemudian out parametrik konek ke in power. Gak perlu pakai potensio lagi.

      Delete
  12. oh ya kang jika aux in diasang music ,apa gak ada efeknya...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak ada mas. Memang fungsinya untuk external input he..he.

      Delete
  13. kang,tone control suaranya hilang sebelah apa nya ya kang...? power nya ku test bolak balikin speaker nya bagus...!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin ada kabel jalur atau kabel putus. Bisa dari konektor input bermasalah.

      Delete
  14. skema itu ssya teliti kiprok nya diseri ya?
    trus ct elcoo ambilnya dari gabungan min dan plus 2 kiprok

    apa bnar

    ReplyDelete
  15. Kang, gimana caranya pasang 2 kipas dengan 1 trafo

    ReplyDelete
  16. POWER SUPPLY SIMETRIS DUAL BRIDGE POWER AMPLIFIER, maaf mas bahar untuk skema diatas saya pernah coba,itu bisa konslet mas dilistrik kita. itu CT nya harus diputus jadikan saja 0-32v 1kiprok(A),0-32v 1kiprok(B). kiprok A yg + disambungkan ke kiprok B - untuk ground. Dankiprok A yg - untuk keluaran tegangan -,dan kiprok B yg + untuk keluaran tegangan + . Dan trus ac kiprok A ke 0-32v, ac kiprok B ke 0-32v yg satunya lg. Dcoba aja mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi pingin coba mas ..apakah setelah ct di pisah gak konslet mas listriknya

      Delete
    2. Banyak komentar masuk menanggapi masalah ini. Bahwa rangkaian diatas tidak bekerja karena konslet. Akan saya lakukan ujicoba lagi untuk memastikan kebenarannya. Dan akan saya update secepatnya.

      Delete
    3. Mas bahar Kalo di lihat rangkaian diatas apa sama dengan postingan artikel mas bahar yang bahas 2 trafo engkel di jadikan CT.prinsip kerjanya sama...

      Delete
    4. Ya sama mas. Cuma bedanya kalau dulu pakai 2 trafo engkel dijadikan ct. Nah sekarang 1 trafo ct di dobel bridge pakai 2 kiprok.

      Ada banyak koment masuk, mengatakan rangkaian diatas konslet. Ada yang mencoba dengan memotong jalur ct jadi 2, agar tidak konslet.

      Untuk menghindari kerusakan, cobalah dengan tegangan rendah dulu mas.

      Delete
    5. Gambar sudah saya update revisi skemanya. Silahkan dilihat kembali di posting ini.

      Delete
  17. Replies
    1. Lilitan Center Tap (CT) nya dipisah jadi 32v-0 dan 0-32v. Koneksi aslinya kan 32v-CT-32v, nah titik CT nya ini kita putus jadi 32v-0 dan 0-32v. Jadi sama dengan dua trafo engkel dalam satu trafo.

      Delete
  18. Salam kenal mass Bahar rangkaian PSU diatas saya terapkan pada trafo 20a besar CT 45.. trafo Nya getar kira" apanya mass makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya jangan dirangkai dulu mas. Mohon maaf Rangkaian diatas masih saya lakukan ujicoba, agar tidak ada kendala. Untuk semantara, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memutus jalur CT nya. Jadi nantinya akan jadi 2 lilitan 32v-0 dan 0-32v. Untuk gambar koneksinya akan saya update secepatnya.

      Memang banyak yang komplain, dan memberikan saran agar Center Tap (CT) nya dipisah.

      Jadi untuk sementar waktu jangan dikoneksi dulu seperti diatas. Tunggu dulu saya update gambar revisinya.

      Delete
    2. Cara misah CTnya gimana kang bahar?
      Kawat email trafonya di putus?

      Delete
    3. ya betul kawat email pada titik CT nya diputus mas. Silahkan dilihat kembali di posting ini. Sudah saya update revisi gambar skemanya.

      Delete
  19. Ditunggu Revisinya, krn saya mau coba, takut Trafo nya gosong, sayang kan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya revisi mas gambar skemanya, silahkan dilihat kembali di posting ini. Mohom maaf sudah menunggu lama update revisi gambar skemanya.

      Rangkaian ini sudah saya uji coba hasilnya tegangan normal seimbang dan sudah tidak konslet.

      Delete
  20. Salam kenal mas Bahar, maaf sehubungan saya di sini pemula, saya mau tanya. Apakah tembaga di titik CT itu ada 2 tembaga yang kemudian di pisah. Di pisah ( diputuskan) maksud saya di putus ? (gambar update-3)

    Lalu tembaga sebelah kanan di kasih kiprok sama (32 volt misalnya) disebelah kanan, sebelah kiri juga begitukah mas ?

    Kalau trbalik apa menyebabkan kerusakan pada travo ?

    Sebelumnya, terimakasih atas jawabannya 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya betul ada dua tembaga di titik CT tersebut. Dua tembaga tersebut ada yang sudah terpisah dan ada yang masih nyambung. Tapi tetap ada dua tembaga di pin CT tersebut. Tugas kita cukup memisah dua tembaga di titik CT tersebut.

      Nah jika sudah dipisah, kita ukur dulu pakai avometer, mana ujung L1 dan mana ujung L2. Jadi ada dua lilitan sebelah kiri dan kanan, kemudian kita sebut V1 dan V2. Kemudian kita pasang Masing-masing kiprok pada L1 dan L2.

      Gak masalah jika terbalik, asalkan kita sudah tahu mana L1 dan mana L2 itu yang penting. Jika terbalik ujung L1 dan L2, maka tidak akan keluar tegangan. Semoga anda paham.

      Delete
    2. Terima kasih kang Bahar.. saya sudah faham.

      Kalau 32volt, 10A
      dengan rangkaian seperti ini,keluar jadi berapa kang, maaf pemula.. ga bisa ngitungé ..
      Hehe🙏

      Delete
    3. Untuk tegangan 32vac jika di DC kan l, secara hitungan adalah 32x 1,414 = 45,2vdc. Jadi tegangan akan jadi 45,2 volt DC. Tapi ini sekedar hitungan loh mas, kadang bisa saja tidak sesuai dengan di lapangan.

      Delete
  21. Itu vold out nya jadi dua kali lipat atau tetap mas?

    ReplyDelete
  22. Itu skema nya buat menambah amper atau volt kang?
    Kira2 sudah benar blum itu kang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk amper dan volt tetap mas, hanya variasi rangkaian supply saja. Mungkin saja lebih stabil he..he..

      Sudah benar mas. Sudah saya koreksi dibagian update bawah artikel.

      Delete
  23. Halo mas lama gak maen ke bloknya mas bahar..jadi gini mas ..saya punya trafo ct 16v 7 amper ada 2 unit..rencana saya mau gabungin 2 trafo itu .yang saya ambil terminal 16v aja jadi ct gak saya pake ..otomatis kan jadi trafo engkel ya mas yaitu 0-32.dari 2 trafo itu saya jadika simetris -/+45vdc setelah lewat elco. pertanyaan saya dengan rangakaian di atas apakah amper yang sdi hasilkan akan 2x yaitu 14 amper?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya betul mas. Minimal lebih stabil daripada pakai satu trafo.

      Delete
    2. Malam mas..menyambung pertanyaan saya sebelumnya ..trafo saya kata yang jual dulu bilang keluar 110VA bila pake tegangan 16 ct 16 kan jadi sekitar 7amper..bila ct saya buang (saya jadikan 0-32)apa aper tetep 7 amper mas.Ato setengahnya ???

      Delete
  24. Mas ctnya aman kah bila gabung ct tone control.dan di sambung di bodi/bok.terima kasih sebelumnya mas

    ReplyDelete
  25. Mas bahar....
    Maaf pemula.tidak kebaca warningnya,
    Jd saya terapkan skemanya,trafo saya jd rusak,
    Kira2 trafonya perlu di gulung ulang apa mas?
    Trimakasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rusaknya parah atau tidak mas? Maksudnya trafo sampai terbakar dan konslet. Kalau konsletnya hanya sebentar, menurut saya trafo tidak akan sampai rusak mas.

      Coba saja trafo dinyalakan dulu tanpa beban, apakah bisa nyala dan tidak konslet? Kalau trafo bisa nyala dan tidak konslet, berarti trafo normal dan tidak rusak.

      Delete
  26. Lilitan primernya sudah short mas bahar,,
    Sudh d perbaiki kok
    Makasi mas bahar...
    Salam hangat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya sudah mas. Mohon maaf atas kesalahan gambarnya mas he..he.. Tapi sudah saya update diakhir artikel, agar trafo tidak konslet lagi.

      Delete
  27. mas,saya punya elco 15000uf 100v dan 10000uf 100v.mau saya buat power suplay.bisa gak kdua elco d gabung...

    ReplyDelete
  28. saya ada 2 msin mono,masin masing 1000 wat.1 trapo 10A 47ct.elco 4 buah 10000uf 100v dan 4 buah 15000uf 100v.utk power suplayny lbih bgus smua elco dgabung jdi stu utk 2 msin mono apa.sendiri sendiri msing2 4 elco untuk stu msin mono mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menurut saya lebih baik pakai sendiri-sendiri mas, masing-masing 4 elco untuk satu mesin mono.

      Delete
  29. mas,apa si beda trapo 10A47ct ama 20A47ct.apa satuan ukur utk kluaran Dc ny sma sma makek 1,414?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya beda arus Ampernya mas. Untuk satuan ukurnya sama, baik trafo 10A atau 20A. Kan yang dicari adalah perubahan tegangan AC ke DC, bukan Ampernya.

      Delete
  30. saya ada 2 msin mono dgn transistor 2sc3264 dan 2sa1295 msing2 5psang.trpo 10A47ct,2 buah power suplay msing2 4elko 10000uf100v.lespeker 12" 2kotak dgn satu kotak isi 3.
    12"2 kotak,stu kotak isi satu.
    yg sy tanykn pemakain yg cocok utk powerny ampli n lespker gmn mas?12"stu bok ma 15"stu bok d gbung buat stu msin mono apa 12"2bok buat stu msin mono.
    kmdian d susun seri pa paralel pmasangannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk pembagian speaker yang seimbang atau dalam mode stereo L R, maka koneksinya adalah 12" satu box sama 15" satu box buat satu mesin mono. Koneksi paralel.

      Atau bisa juga jika ingin dibuat sistem 2 way, yaitu High dan low. Maka koneksinya adalah 12" 2 box untuk satu mesin mono. Kemudian 15" 2 box untuk satu mesin mono.

      Silahkan pilih salah satu jenis koneksi diatas, mau dibuat stereo atau 2 way. Terserah Anda.

      Jika ingin suara lebih bass, maka koneksi sistem 2 way lebih cocok. Karena Anda bisa mengatur sendiri power bagian speaker 15" nya. Tanpa merubah power yang speaker 12". Tapi kelemahannya adalah suara jadi mono, tidak stereo. Tapi bass dapat.

      Delete
  31. jd mas lau slh stu koneksi d pkek,dgn sound sistem yg ada d atas lau smua volume power,mixser,laptop kta buat ful kira2 aman gk buat speakerny.krn lau saya hidupkn smua volume sy buat stengah dh kras bunyiny.saya pengen lebih kras tpi takut jebol speakerny mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau volume dibuat full semua, itu penyetelan yang salah. Semua portal volume punya fungsi masing-masing, gak asal dibuka saja semuanya dibikin sama he..he..

      Cara penyetelan yang benar adalah harus tahu mana portal volume terakhir. Yaitu pada volume power. Volume power inilah sebagai batas akhir semua sinyal akan masuk ke power.

      Jadi pertama volume power harus dibuka setengah dulu. Lalu dilanjutkan pembukaan volume mixer, kemudian volume laptop. Jika suara kurang keras, maka volume yang boleh dibuat full pertama adalah volume laptop. Untuk volume mixer dan power tetap.

      Jika dirasa suara masih kurang keras, maka volume kedua yang boleh dibuka lagi adalah volume mixer. Volume power tetap.

      Biasanya dengan membuka lagi volume laptop dan volume mixer, suara sudah bisa keras. Tanpa harus membuka lagi volume power.

      Volume power boleh dibuka lagi, jika diperlukan saja. Jadi volume power adalah yang terakhir disetel, setelah semua volume laptop dan volume mixer dibuat maksimal.

      Delete
  32. mas,saya punya mixser 6 chanel.tpi 2 line input tiba tiba mati,dh sy priksa kbel oke smua,cok jg oke,sy cba pindah cok input ke chanel yg lain hidup.kira kira apany ya mas,memangsi blum sblumny blum pernh saya buka priksa penyebabny apa,mkny saya tanya dlu ma mas bahar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemungkinan pertama bisa dari socket inputnya berkarat atau solderan kendor. Ganti saja jika socket sudah jelek.

      Kemungkinan kedua bisa dari potensio bermasalah, biasanya potensio volume, gain atau level.

      Kemungkinan ketiga bisa dari supply tegangan terputus. Bisa dari kabel yang putus, atau jalur di pcb yang putus karena korosif.

      Kemungkinan ke empat bisa dari salah satu ic op amp ada yang mati atau solderan kendor atau berkarat.

      Cek saja dulu semua solderan di pcb mixer yang bermasalah, cek elco dan komponen lain mungkin kakinya berkarat. Bisa dibersihkan dan dikerik.

      Saya gak memastikan penyebabnya apa, karena tidak tahu fisiknya. Jadi mungkin salah satu diantara penyebabnya diatas.

      Delete
  33. ok,makasi mas ats infonya,sya akn coba cek,,,

    ReplyDelete
  34. malam, mas bahar kalau gabung dua trafo ct model dual bridge bagaimana? terima kasih sebelumny

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada mas. Search saja di google cara gabung dua trafo ct.

      Delete
    2. maksudnya buat 2 rangkaian diatas digabung. jadi 2 trafo 4 bridge. apa bisa? terima kasih

      Delete
    3. Woww. Bisa mas. Syaratnya trafo dan voltasenya harus sama, kemudian baru bisa diparalel, jadi dobel trafo 4 bridge he..he.. Keren😀😁.

      Delete
  35. Mas,saya punya 2 kit powerdgn tr nya 2sa1295 dan 2sc3264 msing2 5 pasang.
    Elko 15000uf 100v 6 buah dan 10000uf 100v 6 buah.msing2 ukuran uf nya buat stu power suplay.
    Lespeker 12" 6 buah dlm 2 box.dan 15" 2 buah dlm 2 box.pertnyaanya mas..saya mau mkek trafo 20amper 56v ct dgn stu kit satu power suplay.kira kira aman gk mas buat kit powerny?
    Dan aman jg gak buat ngankat lespker yg ada....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelumnya mohon maaf, untuk kolom komentar saya moderasi dulu. Jadi gak langsung muncul di blog post, tapi masuk di moderasi. Jadi cukup kirim satu pertanyaan saja, nanti setelah saya moderasi dan saya jawab, komentar akan muncul di postingan. Hal ini saya lakukan karena banyak komentar sampah masuk, bikin rusuh blog, makanya saya filter dulu agar tidak merusak performa blog.

      Untuk trafo 20A dijadikan 2 supply untuk masing-masing driver, masih mampu mas. Gak masalah, aman.

      Untuk speaker apakah aman atau gak, tergantung dco power, bukan dari supply powernya. Apapun supply power dan jenis driver yang dipakai, selama dco nol volt, maka speaker akan aman. Untuk masalah 2 supply diatas, gak masalah. Aman.

      Delete
  36. O...mf y mas,sya pikir hp/ akun saya yg ada mslh.mkny sy cba brulang2.
    O y mas,dco power tu apa y mas? Trus dco nolt volt itu mksudnya apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. He..he.. ya mas, mohon maaf komentar di moderasi dulu. Dco power adalah tegangan dc yang kadang keluar lewat jalur out speaker. Untuk mengetahui dco power, maka bisa dilakukan pengecekan tegangan pakai avometer pada jalur out speaker.

      Dco normal adalah nol vol, atau maksimal 0,05v, dan gak boleh lebih dari 1 volt.

      Delete
  37. Klu ngkur mkek skala brapa mas avometernya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ada pakai skala 2vdc. Kalau gak ada, bisa pakai skala 20vdc atau 50vdc.

      Delete
  38. Klub ngikut mkek skala berapa mas,terus jarum g boleh melewati angka 1 y mas?
    Posisi power dlm keadaan hidup y mas,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung pakai avometer apa? Digital atau analog jarum? Untuk cek dco lebih baik pakai avometer digital, biar lebih jelas dan keluar angkanya. Kalau pakai avometer analog jarum, maka perlu lihat skala dulu, berapa volt dconya?

      Misal Anda pakai skala 10vdc, di skala jarum menggunakan kelipatan 0-1000v. Maka per 100 nya adalah 1 volt. Maka gak boleh lebih dari 100v pembacaannya.

      Untuk cek dco, power dalam keadaan hidup, tanpa speaker, tanpa suara, posisi volume power tertutup.

      Delete
  39. Kbre mas...
    O y mas.power saya yg mkek trfo 20a dh siap mas n halnya ok.mantp.nwun Sewu mas.tpi lau TK hdupin klu klu GK pkek d cabutin semua alat elektronik jglek listriknya mas,listriknya 900 wat.
    Klu mau mkek stabilizer kira2 yg berapa
    Wat y mas?
    Alt elektronik yg ada kulkas,masin air,tv,kpas angin.
    N dco power saya ukur jarum GK bergerak,apa tuh ok mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk stabilizer bisa pakai yang 1000w mas. Cuma untuk masalah jeglek pada saat start awal, cukup diberikan rangkaian soft start pada power amplifiernya saja. Karena power amplifier ini membutuhkan daya besar pada saat start awal.

      Dco diukur jarum gak gerak, pakai skala berapa mas? Ya kalau normalnya sih memang dco adalah nol volt, atau jarum tidak bergerak.

      Delete
  40. Sya mkek skala 20vdc mas,
    Oy mas,kmaren kn sy tes hdupkn agak keras,sblmny hnya pelan krn ttagga ada yg sakit.sekitar stengah jm hidup dgn vol hmpir separuh kok mulai panas bsi pendinganya mas.apa krn mkek yg 56v tu mas?klu main yg 47v kira2 pnas gk y mas.
    Trus utk sepkerny mas,msin mno sbelahkn narik 1 bok isi 3 buah 12" dan 1 bok isi 1 buah 15".main aman hrs d seri apa paralel y mas,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kalau panasnya normal, ya wajar gak masalah. Bisa ditambah kipas pendingin untuk mengurangi panasnya.

      Kalau tegangan diturunkan jadi 47v, mestinya bisa lebih dingin. Karena tegangan lebih rendah.

      Kalau menurut saya, yang 1 box isi 3 12" bisa dirangkai seri semua. Kemudian diparalel dengan 1 box 15". Atau dirangkai saja sesuai selera.

      Delete
  41. Mas.saya ada power 2 buah mesin mono 1000wat trafo 20A 56ct.dan 2 power suplay.15000uf 100v 6 buah.dan satu lagi 10000uf 100v.klu power suplaynya saya jadikan satu,berarti elco 12 buah dgn ukuran d atas saya pakek buat 2 mesin mono 1000w,trafo 20a 56ct.
    Bisa GK mas...
    Aman GK buat mesin power dan jg trafonya.

    ReplyDelete
  42. Powersuplay yg elcony 10000uf 100v itu jg ada 6 buah jg mas.

    ReplyDelete
  43. Mas mo nanya nih saya punya travo 15Ax2 45v sudah jadikan satu jadi 30a.pertanyaan saya psu supaya vol naik gimana ya mas rangkayan elconya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa main setengah gelombang mas. Untuk naikkan tegangan.

      Delete
  44. Mas,klu kit blazzer x10 1000wat bisa GK di tambah tr final lagi.
    Bawaany kn 5 set.mksud sy mau tambah 5 set lagi.itu cara nymbungkn ke kit power tanpa membongkar tr final yg udh ada bs GK mas.carany gmna mas.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mas. Nanti kalau ada waktu akan saya posting.

      Delete
  45. Ok.tak tunggu mas.
    Sy udh GK sabar nunggunya ni mas.....

    ReplyDelete
  46. Maaf mas,gmna mas dh d posting blm paralel tr Sanken X10 blazzernya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya posting untuk cara paralelnya. Silahkan lihat di posting terbaru.

      Delete
  47. Mas bahar,kalau spul speker 12" gulungannya sya tukar kawat tmbagany yg semula halus,sya ganti dgn yg agak besar sikit bisa GK mas...
    Tolong penjelasan pertanyaan sy berikut mas..
    1 apa beda gulungan kawat halus dengan
    kawat yg agak besar mas?
    2.apa beda gulungan spul kawat besar
    antara
    2x lilitan dengan yang 4x lilitan
    mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung spasi atau jarak diameter tengah magnet atau lubang spulnya. Selama kawat tembaganya masih bisa masuk dan tidak geser, maka tidak masalah diganti dengan tembaga lebih besar.

      1. Saya sebenarnya bukan ahlinya spul untuk menjawab pertanyaan ini. Akan saya jawab sesuai dengan kemampuan saya. Kawat halus akan menghasilkan suara lebih treble atau lebih ke middle. Sedangkan kawat tembaga agak besar, biasanya dipakai untuk tujuan menambah bass dan kemampuan hentakan bass, hasil suara akan lebih low.

      2. Saya belum tahu perbedaannya seperti apa. Karena saya memang bukan ahlinya spul he..he.. Tapi dari yang pernah saya coba, semakin panjang kawat tembaga yang digunakan, maka suara cenderung lebih berat. Tapi cocok untuk power besar. Kalau sampai ada yang 4x lilitan, maka hasil suara yang didapat akan semakin berat jika dipakai untuk power kecil. Tapi jika dipakai untuk power besar, hasilnya suara speaker akan lebih mantap dan tidak pecah.

      Delete
  48. Power suplly seperti itu kelebihanya apa ya bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tegangan lebih stabil. Karena tegangan positif dan negatif dirangkai secara full bridge 4 diode dengan supply tegangan tunggal secara terpisah.

      Delete
  49. Kbre mas bahar,,
    Jumpa lagi ni dgan saya,saya dtg dgn ada masalah mas,masalahny gni mas...
    Knp'a koq tiba2 elco power suplay saya
    Tiba tiba meledak mas,ya meledak emang cma satu mas.cma udah tiga kali meledak mas.sblmnya aman aman aja mas.kira2 salah apany y mas....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Elconya ukuran berapa mikro dan berapa volt? Coba cek tegangan di elco tersebut, pada saat menyala dan sebelum meletus. Berapa tegangan di elco tersebut pada saat menyala?

      Delete
  50. Elcony 100000uf 100v mas,power suplaynya ada 12 buah elcony mas.mksudny ngukur saat menyala dan sblum meletus itu gmn mas..sy GK paham.soalny meletusny smua isi elcony pada kluar dr cangkangnya.
    Cuman buat saat ini elco power suplay yg ada tinggal 8 buah mas.saya ukur dgn posisi power hidup.pakai avometer analog 147,2 itu makek skala 200 mas.dgn tegangan 47v CT.tpi saya masih takut buat makekny mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya diukur 147,2 skala 200, dan tegangan 47v ct. Kok tambah bingung saya he..he.. cara ngecek tegangannya gimana?

      Coba ceknya begini mas. Posisi skala avo 200.

      Tes probe hitam konek ke ct dan probe merah konek ke positif (+) hasilnya berapa?

      Kemudian probe merah ke CT dan probe hitam ke negatif (-) hasilnya berapa?

      Delete
  51. Saat power belum menyala probe hitam CT,merah (+) 10,5vdc.dan merah CT hitam(-) 1,4vdc.
    Saat power menyala probe hitam CT,merah(+) 65vdc.dan merah CT,hitam(-) 65vvdc

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya harusnya normal mas, hasilnya segitu (+65v ct -65v). Sedangkan elconya 100v, harusnya masih mampu. Sedangkan elco yang meledak tidak semuanya. Berarti kemungkinan besar memang disebabkan kualitas salah satu dari elconya yang kurang bagus mas. Karena elco yang lain gak meledak, cuma beberapa yang meledak.

      Jadi penyebab kemungkinan besar dari kualitas elconya. Karena dari sisi tegangan supply masih normal dan tidak over voltage.

      Delete
  52. Oke,mksi mas atas infonya.emang si elco yg meledak uadh lama sya makekny,sekitar 8 tahunan gtu.
    O ya mas,dri rangkaian dual btrigde di atas bisa GK buat power ampli wat besar.power yg ribuan wat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa saja, kenapa tidak. Cuma biasanya power dengan watt besar mempunyai dua supply, yaitu low voltage dan high voltage

      Delete
  53. Trus mas klu kita makek dioda yg besar,yg segi empat.gmna koneknya mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya sama saja mas. Tinggal cari kaki pin AC dan out negatif dan positifnya. Sama saja seperti Anda buat psu pakai kiprok mas.

      Delete
  54. Mas,saya ada beli kit power ocl 1500wat DMS-699.cma agak bingung sikit mas Krn agak beda.
    Yg mau saya tanyk mas untuk tr finalnya di PCB hanya di kode yg satu huruf A aja(A1943) dan yg sebelah C(C5200).
    Yg mau saya pasang sangken 2SA1494/2SC3858.gimana cara pasangnya mas?
    Yg kedua saya liat ada jalur infut unbal dgn kode jalur Ground dan lubang biasa(2jalur).
    Yg satu lagi jalur INBAL kode jalur 123(1buat groun,2 buat +, 3 buat - )
    Kedua jalur tersebut gunanya buat apa mas.?
    Trus yg kita konek ke mixer pakek jalur yg mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Gak masalah kode tr A1943 dan C5200 itu sama saja dengan tr 2SA1943 dan 2SC5200. Tergantung pabrikannya.

      2. Bisa diganti sanken,
      A1943 = 2SA1494
      C5200 = 2SC3858

      3. UnBal itu adalah UnBalance yaitu koneksi input dua jalur, GND dan input saja. Itu adalah input pada umumnya. InBal adalah InBalance yaitu koneksi input Balance. Menggunakan tiga jalur GND, Hot (+), Cold (-). Menggunakan jack XLR. Kedua jalur itu adalah untuk input mas. Jadi disesuaikan saja dengan kondisi di lapangan. Mau menggunakan koneksi UnBalance atau Balance.

      4. Kalau mixernya ada output Balance, bisa menggunakan koneksi Balance. Menggunakan Jack dan socket XLR. Jika di mixer tidak ada output Balance, maka bisa menggunakan koneksi Unbalance, menggunakan jack dan socket TRS atau jack mic akai.

      Delete
  55. Mas,mau nanyak mas soalny bingung lagi mas.pada kit power ocl 1500 wat DMS-699 yg saya beli udah mau saya pasang tr final.tpi saya perhatikan koq GK ada tempat tr drivernya y mas. saya bandingkn Ama di you tube2 smua ada.tpi yg saya bli ni koq GK ada y mas.apa emang gtu dri pabriknya mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya lihat gambarnya sih, harusnya ada tempat untuk tr drivernya. Ada pendingin kecil untuk tr drivernya.

      Delete
  56. Berarti yang di warning sudah bener ya mas bahar, sudah belalui tes 😁😁
    Sya pake travo teroid out 60vac nah bagian ct atau groundnya agak nyetrom mas tp klo di tancap ke tanah aman sih
    Rencana mau pake skema belah ct nya kayak di atas, pertanyaan saya kalau sudah pake dua kiprok dan ct/ground ngambil dari dua kiprok berarti aman tidak ada arus ac lagi alias tidak nyitrom ct/grond nya mas? Itu menurut sy mas, Apa benar mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya sudah betul. Wajib dan harus TITIK CT HARUS DIPOTONG atau dibelah. Jika tidak, maka trafo akan konslet.

      Kemungkinan ya, karena semua out trafo sudah masuk kiprok. Jadi sudah tidak ada lagi jalur AC yang keluar ke ct atau ground. Semuanya full masuk kiprok.

      Delete
  57. Mat mlm salam kenal mas bahar,saya mau menanyakan mas,saya punya trafo Bell 15A ct 45v,yg mau saya tanyakn bisakah di pakai power blazer mas ,mohon pecerahannya...

    ReplyDelete
  58. Kabare mas..
    Jumpa lgi kta mas.
    Biasa mas,mau banyak lgi mas.
    Protektor saya klau kenal suara keras/tinggi/bas yg keras kok mati sebentar y mas.klu saya dngerkn macam releynya apa delay nya bunyi Tek Tek gtu mas.tpi klu volume powernya pelan GK gtu mas.kira kira knpa y mas....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf baru bisa jawab. Protektor protek sendiri habis kena bass, berarti ada tegangan DCO yang keluar dari power mas. Solusinya ada dua, bisa dengan cara setting lagi kepekaan protektornya atau setting lagi DCO powernya. Yang pertama yang harus dicek adalah DCO powernya, pastikan DCO nol pada saat tanpa suara. Kemudian coba cek DCO lagi dengan suara dan bass keras sampai protek, pada saat protek lihat DCO nya. Kemudian setelah dikasih suara dan bass sampai protek, kecilkan lagi suara sampai habis, cek lagi DCOnya. Apakah ada perubahan. Jadi pada saat suara dihentak kemudian dikecilkan lagi, apakah ada perubahan nilai DCO.

      Atau jika terlalu ribet, maka bisa coba ganti pakai protektor lain. Beda merek atau Dengan Amper yang lebih besar.

      Delete
  59. Mas.klu dari rangkaian di atas CT kn udh kt'a pisahkn.gmn cara Makai lilitan yg lain.misalkan disitu kan ada 12ct12 mau di pakai buat protektor.gmn ngambil catnya mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya kita harus merangkai sama dengan rangkaian diatas. Tapi konek ke tegangan 12V dari trafo. Cuma saran saya lebih baik untuk aksesoris pakai tegangan extra trafo saja yang dibelakang trafo. Jadi tidak mengganggu kinerja tegangan kerja power amplifiernya.

      Delete
  60. Itu membingungkan untuk pemula, dimana harus memisah jalur CT yang ada di TRAFO, Dimana trafo dipasaran dfault jadi satu (CT BIASA) LAGI Pula suaranya sama saja, stabil berpengaruh di elco dan dioda zener. Besar kecil trafo menentukan daya nya, beda hanya dianya menjadi glombang penuh mungkin, lebih enak pakai trafo 2 dengan 2 trafo yg sama klo mau buat itu, supaya pro. salam kreasi adul adul

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menambah Volt dan Mikrofarad Elco atau Kapasitor

Cara Setting DCO dan BIAS Power Amplifier

Sambungan Seri dan Paralel Speaker Subwoofer Double Coil