Perbedaan Buzzer Aktif dan Pasif
Next posting kali ini adalah mengetahui perbedaan buzzer aktif dan pasif. Loh kenapa kok pakai njelasin buzzer segala mas he..he..? Beberapa waktu lalu dapat garapan membuat alat buzzer untuk kebutuhan tambahan sebagai indikator short dan tidak suatu rangkaian. Sehingga jika terjadi short di rangkaian, maka buzzer akan berbunyi. Nah waktu itu saya salah beli buzzer, sehingga buzzer tidak bisa bunyi, karena jenis buzzer yang saya pakai adalah yang pasif. Semoga pengalaman ini tidak terjadi pada anda, sehingga anda bisa menentukan pakai buzzer aktif atau pasif?
Buzzer adalah sebuah alat yang bisa mengeluarkan bunyi. Banyak diaplikasikan berbagai rangkaian elektronik sebagai indikator alarm. Ada 2 jenis buzzer yaitu buzzer aktif dan buzzer pasif. Buzzer aktif adalah buzzer yang bisa mempunyai suaranya sendiri, sehingga buzzer jenis ini dapat berdiri sendiri, kita cukup menghubungkannya ke listrik dan terdengar suara. Tanpa perlu tambahan rangkaian oscilator. Buzzer pasif adalah buzzer yang tidak mempunyai suaranya sendiri. Sehingga perlu kita perlu ditambahkan suara atau nada. Dibutuhkan rangkaian oscilator untuk membangkitkan suara buzzer pasif ini. Speaker adalah salah satu contoh buzzer pasif. Sekarang jadi tahu ya he..he..
Kemarin pas membuat rangkaian pendeteksi short, salah beli yang pasif buzzer, sehingga buzzer gak bisa bunyi he..he.. Sempat bingung, kenapa buzzer ini gak bisa bunyi, ternyata buzzer yang saya beli salah. Sinyal indikator dari rangkaian saya adalah sebuah tegangan 5 volt DC, sehingga gak mungkin bisa bunyi jika pakai buzzer pasif. Agar rangkaian saya bisa bunyi dengan sinyal tegangan 5 volt DC, maka harusnya saya beli buzzer aktif. Sehingga cukup diberikan tegangan 5VDC, maka buzzer sudah bisa bunyi. Yah sudah nasi sudah jadi bubur he..he.. Terlanjur beli banyak, semua buzzer tidak bisa dipakai, karena semuanya jenis buzzer pasif. Berikut adalah penampakan kedua buzzer tersebut. Semoga tidak salah pilih lagi ya he...he..
Buzzer adalah sebuah alat yang bisa mengeluarkan bunyi. Banyak diaplikasikan berbagai rangkaian elektronik sebagai indikator alarm. Ada 2 jenis buzzer yaitu buzzer aktif dan buzzer pasif. Buzzer aktif adalah buzzer yang bisa mempunyai suaranya sendiri, sehingga buzzer jenis ini dapat berdiri sendiri, kita cukup menghubungkannya ke listrik dan terdengar suara. Tanpa perlu tambahan rangkaian oscilator. Buzzer pasif adalah buzzer yang tidak mempunyai suaranya sendiri. Sehingga perlu kita perlu ditambahkan suara atau nada. Dibutuhkan rangkaian oscilator untuk membangkitkan suara buzzer pasif ini. Speaker adalah salah satu contoh buzzer pasif. Sekarang jadi tahu ya he..he..
Kemarin pas membuat rangkaian pendeteksi short, salah beli yang pasif buzzer, sehingga buzzer gak bisa bunyi he..he.. Sempat bingung, kenapa buzzer ini gak bisa bunyi, ternyata buzzer yang saya beli salah. Sinyal indikator dari rangkaian saya adalah sebuah tegangan 5 volt DC, sehingga gak mungkin bisa bunyi jika pakai buzzer pasif. Agar rangkaian saya bisa bunyi dengan sinyal tegangan 5 volt DC, maka harusnya saya beli buzzer aktif. Sehingga cukup diberikan tegangan 5VDC, maka buzzer sudah bisa bunyi. Yah sudah nasi sudah jadi bubur he..he.. Terlanjur beli banyak, semua buzzer tidak bisa dipakai, karena semuanya jenis buzzer pasif. Berikut adalah penampakan kedua buzzer tersebut. Semoga tidak salah pilih lagi ya he...he..
Gambar diatas adalah jenis buzzer pasif. Sering digunakan dan dipasang pada motherboard komputer, sebagai indikator beep bios jika terjadi problem di motherboard pc. Kemarin saya salah beli yang jenis ini, yaitu buzzer untuk motherboard he..he.. Akhirnya gak bisa bunyi, lah wong cuma dikasih sinyal tegangan 5 volt doang he..he.. Alhasil buzzernya mangkrak gak terpakai. Jadi jika anda ingin buzzer bisa bunyi dengan tegangan 5 volt DC, jangan pilih jenis buzzer pasif ini ya he..he..
Gambar kedua diatas adalah jenis buzzer aktif. Didalam buzzer aktif ini sudah dilengkapi rangkaian oscilator didalamnya, sehingga bisa langsung bunyi hanya dengan sinyal tegangan 5 volt DC saja. Harusnya saya beli yang jenis ini kemarin he..he.. active buzzer.
Karena sudah terlanjur beli buzzer pasif, akhirnya saya berpikir bagaimana caranya agar buzzer ini bisa bunyi menggunakan tegangan 5 volt DC? Seperti buzzer aktif, maka buzzer pasif baru bisa bunyi jika ditambahkan rangkaian oscilator didalamnya. Tentu saja rangkaian oscilator yang dapat bekerja di tegangan 5 volt DC. Daripada mubadzir buzzer gak terpakai, mending dibuatkan rangkaian oscilator saja agar bisa bunyi he..he.. Hasilnya alhamdulilah buzzer pasif saya sudah bisa bunyi dengan tambahan rangkaian oscilator di pasang diluar. Untuk rangkaiannya ada dibawah ini.
Gambar diatas adalah contoh skema rangkaian buzzer sederhana menggunakan ic 555 yang banyak dipasaran, dengan tambahan beberapa kapasitor milar dan resistor. Dan yang lebih terpenting adalah rangkaian ini dapat beroperasi dan bekerja di tegangan 5 volt DC. Lengkap sudah rangkaian sudah ada, buzzer pasif tinggal aplikasikan dengan rangkaian diatas sudah bisa jadi buzzer aktif dengan tegangan supply 5 volt DC. Semoga bermanfaat.
Siang mas Bahar,mau nanya mas kit driver balzer tertulis max 70v,Krn rencana sanken 8-10set,rencana pake trafo tiroid 20A 62v,padahal volt setelah melewati Elko PS tentu lebih Dr 70v,trs agar kit power itu bisa mampu harus diganti apanya z mas?
ReplyDeleteCoba kita hitung pakai rumus tegangan, 70VAC x 1,414= 98,98VDC. Woow terlalu besar mas jika dipakai supply untuk pa 70vdc. Harusnya anda cari trafo toroid dengan tegangan sekunder keluaran 45vac atau 50vac. Nanti jika di DCkan jadi sekitar untuk 45vac jadi 63VDC atau untuk 50vac jadi 70,3VDC. Ini range tegangan yang benar dan tidak terlalu jauh dengan tegangan 70vdc dari power. Menurut saya tidak bisa dirubah mas, karena itu tegangan maksimal. Selain mencari trafo dengan keluaran tegangan 45vac atau 50vac. Baru bisa menghasilkan tegangan 70vdc, dan aman dikonek ke power. Untuk elco supply gunakan yang 10000uf/100v. Atau elco 10000uf/80v, tapi mepet. Gak masalah.
DeleteMslh nya gini mas, powerku yg kemaren trafo kotak 15A 45v,di DC nya saya tes pake multi trnyata hanya sekitar 54v,intinya hanya naik -+10v an,padahal sy pake Elko yg bagus 22000/100vx6biji,makanya ini mau buat lagi(alih pake trafo toroid) n mau memaksimalkan arus dari PS nya,gini saja menurut sampean power 1 pakai trafo 20A satu biji dibanding satu power pake 2 trafo 10A bagusan mana mas?Sama* setereo,,,, Suwun
ReplyDeleteBagusan pakai trafo 20A mas he..he.. Kalau memang dari awal rencana pakai trafo 20A. Tapi kalau sudah punya trafo 10A dan ingin nambah, bisa pakai trafo 10A lagi. Tapi tetap lebih kuat trafo 20A sendirian.
DeleteBelom belanja kok mas,Ok deal pake 20A,trs saran mas Bahar dengan sanken 8 set,driver max 70v,maksimal pakai brp volt trafonya,masih amankah kl 55v??,, Oiya saya baca sanken 2Sa1295 itu 230v,200w,17A ini artinya bisa/boleh gak kl pakai trafo diatas 17A?(minta dijelaskan mas biar aku tambah ilmu,,hehe suwun mas
ReplyDeleteKalau dihitung rumus tegangan 55vac x 1,414=77,77VDC. Agak sedikit kebesaran, tapi bisa anda cek saja dulu pakai avometer pada saat supply jadi, hasilnya berapa volylt menurut avometer? Jika hasil menurut avometer tidak lebih dari 70vdc, maka aman dikonek ke power.
DeleteDatasheet kadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Menurut saya gak masalah pakai trafo 20A, karena kita pakai tegangan dibawah maksimal, masih aman. Intinya cuma satu, usahakan dalam perakitan tidak terjadi konslet, karena ini fatal akibatnya, berhubungan dengan trafo amper besar.
Ok matursuwun mas sudah berbagi ilmu
ReplyDeleteselamat malam mas bahar?.. saya ikutan tanya nh mas, begini mas saya mau merakit power ampli per chanel 1000 watt blazer, dan pake trafo 30 amper mas, tp yang bikin saya bingung sampek ga bisa tidur nh mas bahar ELCO power suplay nya pake yang brapa mikro ya mas. dan berapa biji ...
ReplyDeleteWow besar sekali trafonya mas he..he.. 30A. Untuk elco tergantung tegangan supplynya mas. Kalau power rencana mau di supply dengan tegangan 45vct dari trafo, maka gunakan elco minimal 4x10000uf/80v, atau elco 2x75000uf/100v.
Deleteow gitu ya mas ?.. tapi klw kira kira pake elco yang 4×20000uf 100v, sangup ngangkat speaker 2x 18 inci ga ya mas ? Soal nya di sini susah nyari elco yang 75000uf mas kbanyakan yang 20000 uf. jadi saya pun bingung mas hehehe !., sbelumnya terimakasih sudah berbagi ilmunya mas bahar ..
DeleteBisa mas. Masih mampu.
DeleteMalam mas Bahar, Salam MERDEKA,,, hehe minta masukan mas, tr sanken dibanding MJL itu untuk hasil AUDIO nya bagusan mana z mas? (untuk suplay tegangan lumayan tinggi mas) suwun
ReplyDeleteSaya belum coba untuk tipe yang MJL. Selama ini cuma pakai sanken. Untuk hasil suara, menurut saya mungkin hampir sama mas. Kalau sama-sama tegangan tingginya. Kecuali jengkol dan sanken, nah ini baru beda he..he..
DeleteMalam mas Bahar,nanya mas TRAFO TERTULIS 600VA, itu artinya trafo itu berapa Ampere z ?
DeleteSekitar 2A atau 3A mas.
DeleteSelamat malam mas bahar .... mau tanya. Nh mas, knapa pada saat mematikan mic terdengar suara jeduuukkss. sangat keras x, kira kira apa pemyebab nya mas.padahal mixernya pun masih anget alias masih baru lah hmhmh,
ReplyDeleteYa karena volume mic dalam keadaan terbuka mas. Atau saklar mic yang memang rusak. Harusnya gak mas, jika saklar mic bagus, maka koneksi OFF mic akan lebih bagus, tanpa ada suara jeduk atau kresek-kresek. Silahkan coba ganti saklar micnya.
DeleteSalam kenal mas ,,, mau tanya,ampli saya pas pertama dinyalain sama dimatiin kog ada suara ciit ccit knpa ya???? Sama pas suara bass,habis glerr langsung ciit ciit tapi pelan,,,suara lain normal,,,
ReplyDeleteAda tikusnya mungkin mas he..he.. Mungkin ada solderan kendor atau ada komponen yang sedikit bermasalah. Ini yang agak sulit ngeceknya.
DeletePertama coba nyalakan hanya power saja tanpa tc atau apapun. Apakah problem ciit masih muncul?
Dah ketemu mas,,, Tikus,e di dlm smps,,, eman smps mahal ono tikus,e ,,,,
DeleteHe..he.. Siipp. Dah ketemu tikuse.
DeleteMenurut sampean smps q yg rusak apanya mas ???? Dioda sisir sama elconya tak cek masih oke,,,
DeleteKemungkinan bagian stabilizernya, Bisa dari ic regulatornya, bisa dari komponen pc817 atau ada elco kering atau komponen sedikit bermasalah. Analisanya susah mas, karena dalam kondisi normal, smps normal. Memang smps susah-susah gampang, kadang enak, kadang problem kayak itu yang susah. Karena nilai komponennya sangat kritis, jika terjadi sedikit saja ada komponen bermasalah, maka dampaknya akan banyak.
DeleteDiketahui kl trafo 600va itu sekitar 2A sampai 3A,, tolong dijelaskan cara mengetahuinya atau cara menghitung nya mas,biar nambah ilmu bwat aku n jg mngkin temen* yg lain belom tau mas ,suwun
ReplyDeletePakai rumus amper biasa mas. 600va/220v=2,7A. Kalau salah mohon dikoreksi.
DeleteOk suwun mas bahar
ReplyDeleteAku baru beli buzzer aktip malah gk bunyi.cuma kresek kresek.sial rugi dah
ReplyDeleteMungkin saja itu buzzer pasif mas, jadi gak bisa bunyi. Atau buzzer nya memang rusak.
Delete