Cara Membaca Kode Huruf dan Angka Kapasitor Milar, Keramik dan MKM

Alhamdulilah. Diawal tahun baru 2025 mari kita bersama bersyukur masih diberikan kesehatan, kekuatan, kesempatan dan waktu untuk menjalani aktifitas sehari-hari. Posting kali ini adalah posting ringan bagaimana cara membaca dan mengenal, memahami kode huruf kapasitor milar, keramik dan MKM. Ide postingan ini berawal dari pertanyaan rekan di kolom komentar diskusi produk di marketplace. Rekan kita ini bertanya mengenai perbedaan kapasitor milar 223K dan 223J. Yaitu mengenai perbedaan kode huruf (K) dan (J) dibelakang nilai kapasitor milar tersebut. Nah, bagaimana cara mengenal, memahami dan cara membaca kode huruf dibelakang nilai kapasitor milar ini, simak lebih lanjut. 

Pernahkah kita memperhatikan kode huruf dibelakang nilai kapasitor milar atau kapasitor keramik dan MKM. Atau kita hanya paham dan mengenal nilai kapasitornya saja. Misal sebuah kapasitor milar dengan nilai 104J. Pernahkah kita memperhatikan kode huruf ( J ) dibelakang angka 104 tersebut. Selain kode huruf dibelakang nilai milar, ada juga kode angka dan huruf didepan nilai kapasitor milar. Misal sebuah kapasitor milar dengan kode 2A104J. Pernahkah kita memperhatikan kode angka dan huruf (2A) didepan nilai milar tersebut. Di postingan ini akan kita bahas semuanya, agar kita paham dan tahu cara membaca kode-kode angka dan huruf pada kapasitor jenis milar, keramik dan MKM. Sehingga kita akan lebih paham dan tidak sekedar tahu nilainya saja pada sebuah kapasitor jenis ini. Mari kita bahas satu persatu dari ketiga jenis kapasitor ini.

Berikut adalah tabel kode angka kapasitor. Bisa kita buat acuan untuk memahami arti kode huruf dan angka pada kapasitor milar. 


Jika beberapa kode diatas tidak ada, Anda bisa melihat tabel kode dibawah ini. Tabel kode voltage dan toleransi kapasitor.
Bisa kita perhatikan tabel kode angka dan huruf diatas. Disini kita tidak membahas cara membaca nilai kapasitor milar, saya anggap Anda sudah paham cara membaca nilai kapasitor milar. Misal kapasitor milar 152 itu berarti milar dengan nilai 1,5nF. Tapi disini akan kita bahas mengenai kode angka dan huruf yang berada di depan dan belakang nilai kapasitor tersebut. Misal milar 2A104J, maka kita akan fokus membahas kode angka dan huruf (2A) dan (J) ini maksudnya untuk apa. Sebelum kita bahas lebih jauh, berikut sedikit penjelasan tentang fungsi kode-kode tersebut.

Dalam sebuah kapasitor pasti akan ada kode-kode angka dan huruf, semua itu berfungsi untuk menjelaskan suatu parameter dari sebuah kapasitor tersebut. Baik mengenai nilai kapasitor, voltage kapasitor, toleransi kapasitor, temperatur kapasitor dan banyak parameter lainnya, misal jenis dan bahan pembuat kapasitor. Di posting ini kita akan menjelaskan dua parameter saja, yaitu parameter voltage kapasitor dan toleransi nilai kapasitor. Dua hal ini kadang tidak kita perhatikan dalam mencari sebuah kapasitor yang tepat sesuai kebutuhan dan tegangan supply yang digunakan. Berikut beberapa contoh kapasitor milar yang akan kita baca kode-kodenya.

Kapasitor Milar 2A104J
Contoh sebuah kapasitor milar 2A104J. Untuk membaca kodenya kita harus melihat tabel kode huruf dan angka diatas. Pertama kode 2A ini menjelaskan parameter tegangan dari kapasitor tersebut mampu disupply berapa volt. Kode 2A dari tabel diatas adalah 100V, itu berarti kapasitor milar ini mempunyai kemampuan tegangan 100V. Kedua kode Nilai 104 tentu Anda sudah paham mengenai cara membaca kode angka ini. Nilai 104 itu berarti kapasitor milar dengan nilai 100nF. ketiga kode huruf ( J ) ini menjelaskan parameter toleransi nilai kapasitor. Kode J dari tabel diatas adalah 5%, itu berarti kapasitor milar ini mempunyai nilai 100nF dengan toleransi 5%. Semakin kecil nilai sebuah toleransi kapasitor, maka kapasitor tersebut semakin bagus kualitasnya. Karena nilainya semakin mendekati dengan nilai asli yang tertulis di bodi milar tersebut. Jadi secara keseluruhan jika kita membaca milar dengan kode 2A104J adalah sebuah kapasitor milar dengan nilai 100nf toleransi 5% tegangan 100V. Baik sudah paham ya sampai disini. Lanjut contoh kedua dibawah ini.

Kapasitor Milar 2C104J
Contoh sebuah kapasitor milar 2C104J. Kode 2C dari tabel diatas adalah 160V, itu berarti milar ini mempunyai kemampuan tegangan 160V. Kode 104 berati milar dengan nilai 100nF. Kode J tabel diatas adalah 5%, itu berarti milar dengan toleransi nilai 5%. Secara keseluruhan cara membacanya 2C104J adalah kapasitor milar dengan nilai 100nF toleransi 5% tegangan 160V. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kapasitor milar ada tulisan seperti diatas, ada banyak jenis kapasitor milar dengan tulisan kode berbeda-beda pula. Jadi posting ini hanya menjelaskan contoh kapasitor milar hijau yang sering kita gunakan untuk merakit rangkaian elektronik. Agar kita lebih paham mengenai kode kapasitor milar ini. Lanjut contoh berikutnya.

Kapasitor Keramik 104Z 50V
Contoh kapasitor keramik 104Z 50V. Sedikit berbeda dengan kapasitor milar diatas. tidak ada kode angka dan huruf didepan nilai keramik. Tapi langsung ditulis tegangan kapasitornya 50V. Lanjut kita baca kode 104 berarti keramik dengan nilai 100nF. Kode ( Z ) dari tabel diatas adalah toleransi 80%-20%. Secara keseluruhan cara membaca kode nilai kapasitor keramik 104Z 50V adalah kapasitor keramik dengan nilai 100nf toleransi 80%-20% tegangan 50V. Di beberapa kapasitor keramik juga banyak yang tidak disebutkan tegangan dan toleransinya, hanya disebutkan dan ditulis nilainya saja. Misal keramik 104, hanya ditulis 104 saja, tanpa ada keterangan kode lainnya. Lanjut contoh berikutnya.

Kapasitor MKM 104J100
Contoh sebuah kapasitor MKM 104J100. Berbeda pula penulisan kode dari kapasitor milar dan keramik diatas. Pada Kapasitor MKM ini hanya ditulis 104J100. Kode 104 berarti kapasitor mkm dengan nilai 100nF. Kode J dari tabel diatas adalah toleransi 5%, berarti kapasitor mkm ini mempunyai toleransi nilai 5%. Kode 100 ini adalah tegangan kapasitor mkm ini adalah 100V. Jadi cara membacanya kapasitor mkm 104J100 adalah kapasitor mkm dengan nilai 100nf toleransi 5% tegangan 100V. Tentu saja tidak semua kapasitor mkm ada kode seperti diatas. 

Masih banyak jenis kapasitor yang tidak saya bahas disini karena keterbatasan waktu. Mudah-mudahan dengan sedikit penjelasan diatas bisa membantu menjelaskan kode dari beberapa jenis kapasitor yang sering kita pakai untuk merakit sebuah rangkaian elektronik. Misal untuk rangkaian power amplifier, tone control, mixer, equalizer, crossover dan banyak rangkaian audio lainnya. Dengan mengetahui kode-kode diatas kita akan lebih mengenal dan mengetahui parameter dari sebuah kapasitor. Tidak sebatas hanya nilai saja, tapi ada parameter lainnya yang harus kita perhatikan juga, yaitu parameter tegangan dan toleransi nilai dari kapasitor tersebut. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menambah Volt dan Mikrofarad Elco atau Kapasitor

Sambungan Seri dan Paralel Speaker Subwoofer Double Coil

Cara Setting DCO dan BIAS Power Amplifier